Awalnya kami adalah sebuah keluarga yang sangat bahagia ,
hidup dengan anggota keluarga yang lengkap tanpa kekurangan satu anggota
keluargapun, hidup dengan berkelimpahan, apapun yang kami inginkan dapat kami
peroleh dengan sangat mudah, kami hidup dirumah yang besar dan memang terbilang
mewah. Namun semuanya itu harus hilang seketika saat ibu dan adik perempuanku
meninggal. Mereka meninggal bersamaan karna ulahku.
Karna saat itu aku ingin menyelamatkan adikku dari sebuah
mobil yang melintas kencang yang hendak menabraknya, namun terlambat, mobil itu
telah menabraknya terlebih dahulu, dan ketika itu juga melintas mobil muatan
besar dengan kecepatan yang sangat tinggi hendak menabrakku, dan ibuku
menyelamatkanku, hingga akhirnya ia yang tertabrak, ibu dan adikku segera
dilarikan ke rumah sakit namun semuanya terlambat.
Sejak itu ayahku menjadi pendiam dan tidak memperdulikanku,
aku tinggal bersama paman dan bibiku, mereka baik padaku, namun terkadang
mereka terlihat aneh, terkadang mereka merasa takut denganku, dan akupun tak
tau apa yang terjadi, maka perlahan pun permasalahan itu kami lupakan begitu
saja.
Aku adalah Jhonny , umurku masih 17 tahun dan aku masih
menduduki bangku SMA kelas 2, aku bersekolah di SMA Cahaya Kasih, itu adalah
sekolah terfavorit dikotaku , di Jakarta. Dengan semua fasilitas yang ada dan
dengan kemampuanku yang mahir dalam permainan bola basket, akupun termasuk
salah satu cowok terfavorit disekolah ku itu. Aku seorang kapten bola basket
yang dipilih oleh guru Olahraga sesuai dengan kemampuan dalam tim ku.
Aku memiliki wajah yang lumayan dengan tubuhku yang tinggi
dan putih bersih, sebagian dari wanita- wanita disekolahku mengagumiku, bahkan
salah satu kakak kelasku pun mencoba untuk mendekatiku. Dan memang ku akui, aku
tidak menolak siapapun yang mendekatiku saat itu.
Aku menjalin hubungan dengan Jane, dia kakak kelasku, dia
kelas 3 saat itu. Wajahnya cantik bahkan dia termasuk cewek populer
disekolahku, aku menjalin hubungan dengan nya hanya 3 bulan , lalu ia
memutuskan hubungan kami, akupun tidak tahu apa sebabnya karna setiap ku tanya
ia hanya geleng – geleng dan diam saja. Lalu semuanya pun berlalu, aku tak
terlalu memperdulikannya , karna akupun tak sungguh – sunguh dengannya.
Setelah itu sekitar 5 bulan pun berlalu, kemudian akupun
menjalin hubungan dengan Yosi, dia anak yang agak tomboy namun tetap manis
dengan kulitnya yang putih dan senyumnya yang manis, namun seperti sebelumnya,
hubungan kami hanyalah main- main dan tidak berlangsung lama, hanya berlangsung
sekitar 2 bulan saja , jauh lebih singkat dari pada bersama Jane. Dan juga
seperti sebelumnya , saat ku tanya Yosi mengapa ia memutuskan hubungan kami, ia
pun hanya diam dan berkata tak ada apa – apa. Mereka semua tak memberi ku suatu
alasan yang pasti. Lalu kubiarkan semuanya berlalu.
Saat itu aku tak lagi menjalin hubungan dengan siapapun,
bukan karna patah hati atau apapun, namun karna aku memang ingin mencoba untuk
serius menjalani sebuah hubungan. Tak terasa sebentar lagi aku memasuki bangku
kelas 3 dan itu artinya aku akan lulus dan aku harus lebih banyak belajar lagi.
Dan akhirnya akupun memasuki bangku kelas 3 , dan rupanya
ada seorang anak baru, jika ku nilai dari tampangnya, ia adalah anak yang
sangat kuper dan juga sangat tidak masuk dalam tipeku, rambutnya panjang dan
kusut, dengan giginya yang kuning dan tonggos dan bagian depannya berwarna
kehitaman, kacamatanya yang sebesar kepalan tangan dan dengan tompel yang besar
dibawah mata kanannya dan juga kulitnya yang agak kucel tak terawat, sangat
berbeda dengan cewek – cewek yang lainnya, namun memang harus ku akui,
senyumnya sangat manis dan juga matanya sangat bening sekali, seperti bercahaya
meskipun ia mengenakan kacamata yang sangat besar itu.
Ada sesuatu yang berbeda rasanya, aku menatapnya lekat –
lekat disaat semua anak-anak tengah menertawakannya , namun sepertinya ia tahu
aku memerhatikannya. Ia hanya diam saat ditertawakan oleh seluruh anak-anak
sekelas, dan diapun menjadi olok-olokan anak sekelas, namun ia hanya menunduk
terdiam, Evelyn namanya. Dan lagi – lagi anak- anak mengoloknya karna namanya
yang bagus tidak sesuai dengan apa yang ada didirinya. Aku hanya diam saat itu
dan masih tetap memperhatikannya, hingga akhirnya Evelyn dipersilahkan untuk
duduk dan di tetapkan untuk duduk bersamaku hingga lulus nanti.
Entah mengapa akupun hanya diam, kalau biasanya aku akan
protes dan membantah, maka kali ini aku hanya diam dan membiarkannya duduk
bersamaku, bukan hanya aku saja yang diam. Bebrapa anakpun diam dan mulai
protes mengapa Evelyn yang sangat aneh itu ditempatkan untuk duduk bersamaku,
namun akupun hanya kembali diam saja.
Dan pelajaranpun dimulai, aku banyak melirik ke Evelyn,
ternyata tulisannya bagus dan juga otak nya cerdas, terlihat dari cara dia
menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh guru-guru, dan seketika
lamunanku dikagetkan oleh guruku yang bertanya padaku mengenai suatu soal
biologi yang tidak ku perhatikan sedari tadi, namun aku mendengar jwaban
bisikan surga, suaranya sangat halus dan akupun segera mengucapkan apa yang ku
dengar tadi, dan akhirnya aku selamat dari guru yang kejam tadi. Rupanya itu
adalah suara Evelyn yang secara perlahan membisikkanku, dan kali ini dia
menyelamatkanku.
Akupun semakin penasaran dengannya, hingga akhirnya jam
pulang akupun mnegucapkan terima kasih padanya dan seperti biasanya, kamipun
pulang. Namun keesokkan harinya aku memutuskan untuk tidak membawa kendaraan
apapun, karna lokasi rumahku pun tidak terlalu jauh dari sekolahku, aku sengaja
untuk tidak membawa kendaraan apapun agar bisa mengikuti Evelyn yang akrab
disapa si culun oleh anak-anak. Aku sanget penasaran dengan wanita yang satu
ini dan ku rasa aku suka padanya dengan segala kekurangannya yang ada dan juga
dengan kepintarannya yang ada.
Akhirnya sekolahpun dibubarkan, aku sengaja memperlambat gerakan
tangan dan kakiku agar bisa mengikuti Evelyn, awalnya memang sangat menyebalkan
karna kurasa anak ini begitu lelet, namun ternyata setelah ku perhatikan, ia
memang sengaja menunggu keadaan sekolah sepi dan barulah dia pulang, dan aku
berhasil mengikutinya, dari kejauhan sana aku dapat melihatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar