Welcome :)

WELCOME--- SELAMAT MEMBACA--- :)

best regrads :)

thank you udah ngebaca , dll lah...
jangan lupa balik lagi yah ! :) thx ^^

Selasa, 12 Februari 2013

MaR_cH9495: saya menemukan cinta sejati saya ( I Get my true l...

MaR_cH9495: saya menemukan cinta sejati saya ( I Get my true l...: Awalnya kami adalah sebuah keluarga yang sangat bahagia , hidup dengan anggota keluarga yang lengkap tanpa kekurangan satu anggota keluarg...

saya menemukan cinta sejati saya ( I Get my true love )


Awalnya kami adalah sebuah keluarga yang sangat bahagia , hidup dengan anggota keluarga yang lengkap tanpa kekurangan satu anggota keluargapun, hidup dengan berkelimpahan, apapun yang kami inginkan dapat kami peroleh dengan sangat mudah, kami hidup dirumah yang besar dan memang terbilang mewah. Namun semuanya itu harus hilang seketika saat ibu dan adik perempuanku meninggal. Mereka meninggal bersamaan karna ulahku.
Karna saat itu aku ingin menyelamatkan adikku dari sebuah mobil yang melintas kencang yang hendak menabraknya, namun terlambat, mobil itu telah menabraknya terlebih dahulu, dan ketika itu juga melintas mobil muatan besar dengan kecepatan yang sangat tinggi hendak menabrakku, dan ibuku menyelamatkanku, hingga akhirnya ia yang tertabrak, ibu dan adikku segera dilarikan ke rumah sakit namun semuanya terlambat.
Sejak itu ayahku menjadi pendiam dan tidak memperdulikanku, aku tinggal bersama paman dan bibiku, mereka baik padaku, namun terkadang mereka terlihat aneh, terkadang mereka merasa takut denganku, dan akupun tak tau apa yang terjadi, maka perlahan pun permasalahan itu kami lupakan begitu saja.
Aku adalah Jhonny , umurku masih 17 tahun dan aku masih menduduki bangku SMA kelas 2, aku bersekolah di SMA Cahaya Kasih, itu adalah sekolah terfavorit dikotaku , di Jakarta. Dengan semua fasilitas yang ada dan dengan kemampuanku yang mahir dalam permainan bola basket, akupun termasuk salah satu cowok terfavorit disekolah ku itu. Aku seorang kapten bola basket yang dipilih oleh guru Olahraga sesuai dengan kemampuan dalam tim ku.
Aku memiliki wajah yang lumayan dengan tubuhku yang tinggi dan putih bersih, sebagian dari wanita- wanita disekolahku mengagumiku, bahkan salah satu kakak kelasku pun mencoba untuk mendekatiku. Dan memang ku akui, aku tidak menolak siapapun yang mendekatiku saat itu.
Aku menjalin hubungan dengan Jane, dia kakak kelasku, dia kelas 3 saat itu. Wajahnya cantik bahkan dia termasuk cewek populer disekolahku, aku menjalin hubungan dengan nya hanya 3 bulan , lalu ia memutuskan hubungan kami, akupun tidak tahu apa sebabnya karna setiap ku tanya ia hanya geleng – geleng dan diam saja. Lalu semuanya pun berlalu, aku tak terlalu memperdulikannya , karna akupun tak sungguh – sunguh dengannya.
Setelah itu sekitar 5 bulan pun berlalu, kemudian akupun menjalin hubungan dengan Yosi, dia anak yang agak tomboy namun tetap manis dengan kulitnya yang putih dan senyumnya yang manis, namun seperti sebelumnya, hubungan kami hanyalah main- main dan tidak berlangsung lama, hanya berlangsung sekitar 2 bulan saja , jauh lebih singkat dari pada bersama Jane. Dan juga seperti sebelumnya , saat ku tanya Yosi mengapa ia memutuskan hubungan kami, ia pun hanya diam dan berkata tak ada apa – apa. Mereka semua tak memberi ku suatu alasan yang pasti. Lalu kubiarkan semuanya berlalu.
Saat itu aku tak lagi menjalin hubungan dengan siapapun, bukan karna patah hati atau apapun, namun karna aku memang ingin mencoba untuk serius menjalani sebuah hubungan. Tak terasa sebentar lagi aku memasuki bangku kelas 3 dan itu artinya aku akan lulus dan aku harus lebih banyak belajar lagi.
Dan akhirnya akupun memasuki bangku kelas 3 , dan rupanya ada seorang anak baru, jika ku nilai dari tampangnya, ia adalah anak yang sangat kuper dan juga sangat tidak masuk dalam tipeku, rambutnya panjang dan kusut, dengan giginya yang kuning dan tonggos dan bagian depannya berwarna kehitaman, kacamatanya yang sebesar kepalan tangan dan dengan tompel yang besar dibawah mata kanannya dan juga kulitnya yang agak kucel tak terawat, sangat berbeda dengan cewek – cewek yang lainnya, namun memang harus ku akui, senyumnya sangat manis dan juga matanya sangat bening sekali, seperti bercahaya meskipun ia mengenakan kacamata yang sangat besar itu.
Ada sesuatu yang berbeda rasanya, aku menatapnya lekat – lekat disaat semua anak-anak tengah menertawakannya , namun sepertinya ia tahu aku memerhatikannya. Ia hanya diam saat ditertawakan oleh seluruh anak-anak sekelas, dan diapun menjadi olok-olokan anak sekelas, namun ia hanya menunduk terdiam, Evelyn namanya. Dan lagi – lagi anak- anak mengoloknya karna namanya yang bagus tidak sesuai dengan apa yang ada didirinya. Aku hanya diam saat itu dan masih tetap memperhatikannya, hingga akhirnya Evelyn dipersilahkan untuk duduk dan di tetapkan untuk duduk bersamaku hingga lulus nanti.
Entah mengapa akupun hanya diam, kalau biasanya aku akan protes dan membantah, maka kali ini aku hanya diam dan membiarkannya duduk bersamaku, bukan hanya aku saja yang diam. Bebrapa anakpun diam dan mulai protes mengapa Evelyn yang sangat aneh itu ditempatkan untuk duduk bersamaku, namun akupun hanya kembali diam saja.
Dan pelajaranpun dimulai, aku banyak melirik ke Evelyn, ternyata tulisannya bagus dan juga otak nya cerdas, terlihat dari cara dia menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh guru-guru, dan seketika lamunanku dikagetkan oleh guruku yang bertanya padaku mengenai suatu soal biologi yang tidak ku perhatikan sedari tadi, namun aku mendengar jwaban bisikan surga, suaranya sangat halus dan akupun segera mengucapkan apa yang ku dengar tadi, dan akhirnya aku selamat dari guru yang kejam tadi. Rupanya itu adalah suara Evelyn yang secara perlahan membisikkanku, dan kali ini dia menyelamatkanku.
Akupun semakin penasaran dengannya, hingga akhirnya jam pulang akupun mnegucapkan terima kasih padanya dan seperti biasanya, kamipun pulang. Namun keesokkan harinya aku memutuskan untuk tidak membawa kendaraan apapun, karna lokasi rumahku pun tidak terlalu jauh dari sekolahku, aku sengaja untuk tidak membawa kendaraan apapun agar bisa mengikuti Evelyn yang akrab disapa si culun oleh anak-anak. Aku sanget penasaran dengan wanita yang satu ini dan ku rasa aku suka padanya dengan segala kekurangannya yang ada dan juga dengan kepintarannya yang ada.
Akhirnya sekolahpun dibubarkan, aku sengaja memperlambat gerakan tangan dan kakiku agar bisa mengikuti Evelyn, awalnya memang sangat menyebalkan karna kurasa anak ini begitu lelet, namun ternyata setelah ku perhatikan, ia memang sengaja menunggu keadaan sekolah sepi dan barulah dia pulang, dan aku berhasil mengikutinya, dari kejauhan sana aku dapat melihatnya.

Rabu, 06 Februari 2013

Akhir Penantianku


Siang itu cuaca tak begitu terik, namun juga tidak mendung. Angin kencang terus berhembus namun tetap terasa hangat  menusuk tulang. Dengan kondisi yang tidak begitu baik, aku putuskan untuk keluar, pergi melangkah mengikuti kemana kaki hendak pergi. Aku berjalan terus tak tau apa yang ku pikirkan ,tak tau apa yang hendak kulakukan, dan tak tau apa tujuanku untuk melangkah.
Tiba – tiba mataku terpaku pada sebuah taman, tidak besar taman itu, namun taman itu cukup asri, banyak orang disana, apalagi anak bayi yang sudah seharusnya seperti  anak ku, mengingat umurku sudah tak muda lagi sudah menginjak 27 tahun.
Lalu kuputuskan untuk ke taman itu karna kakipun sudah lelah melangkah, aku berjalan menuju taman itu , banyak pohon rimbun disana , banyak permainan untuk anak – anak disana, ingin sekali rasanya menghampiri mereka dan bermain bersama mereka, namun rasanya tak mungkin, aku tak kenal mereka dan mereka pun juga. Lalu ku undurkan niatku untuk menghampiri mereka, aku hanya tersenyum dan melanjutkan langkah ku menuju sebuah pohon besar yang menurutku sudah cukup tua namun tetap terawat, dedaunannya tetap terlihat begitu hijau.
Kakiku pun semakin terasa lemas, aku duduk di bawah pohon itu, terasa begitu rimbun, begitu menyejukkan hati , ingin sekali rasanya melepas semua beban dihati. Akupun bersandar dipohon itu, melihat ke atas langit terasa begitu hangat, lalu ku lihat sekelilingku, anak – anak kecil yang penuh ceria bermain, berlari, merangkak, tertawa dan bercanda. Terlihat sekali raut bahagia diwajah mereka. Sejenak aku berpikir, mengapa aku tak bisa seperti mereka? Mengapa aku tak coba untuk mencari kebahagiaanku seperti mereka? Mengapa aku hanya diam dan menunggu?
Begitu banyak pertanyaan menyerang pikiranku, pikiranku semakin kacau, badanku semakin lemas, terasa sedikit sesak didada seketika ku hentikan pikiranku sebelum ia makin membuatku kacau. Kupejamkan mataku sambil tetap bersandar dipohon besar itu, aku tersenyum mengingat masa laluku, begitu manis, begitu indah, namun harus hilang begitu saja. Tanpa sadar ingin rasanya kau menangis, namun ku hentikan, kurasa sudah cukup , sudah terlalu banyak air mata mengalir, ku hentikan kembali pikiranku sebelum ia makin liar mengulang masa lalu ku.
Ku buka mataku, aku tersentak kaget, seorang anak kecil tengah duduk dibawah pohon yang sama denganku, tepat dan sama persis disampingku, ia rapih dengan wangi khas seorang anak kecil, tampan, lucu dan cukup menggemaskanku. Namun, dia sendirian disampingku, tanpa orang tua nya ataupun temannya ataupun pengasuhnya, apakah ia datang seorang diri ke taman ini? Apakah ia tersesat? Namun kurasa tak mungkin.
Seketika suaranya yang begitu halus mengagetkanku, ia memanggilku, ia mengajakku bicara, sungguh senang rasanya... aku tercengang saat dia bertanya padaku “Tante, sedang apa Tante disini?” aku menjawabnya dengan senyuman, ia membalas senyumku, sungguh menggemaskan anak itu. Dan akupun menjawab “Ya sayang, siapa namamu? lalu sedang apa kamu disini? Kamu seorang diri?” anak itu pun menjawab “namaku Daren, aku tidak sendiri, ada mama dan papa disana”  dan ternyata semua yang kupikirkan salah, ia tak seorang diri ia menunjuk ke suatu arah dimana dapat kulihat terdapat ayah dan ibunya disana.
Mataku terpaku pada wanita dan pria disana, sepertinya aku mengenal mereka, namun aku sedikit merasa ragu, ku pandangi mereka berdua terus menerus dan akupun ingat!! Mereka adalah temanku semasa aku menduduki bangku kuliah, aku mengenal mereka, Ida dan Rendy , aku tak begitu akrab dengan mereka, namun setidaknya aku pernah menduduki bangku kuliah bersama mereka selama 1 semester , memang singkat namun kami cukup saling kenal dan saling menyapa bila bertemu.
Aku berdiri, menggandeng Daren dan menghampiri mereka. Ya , tak salah lagi, mereka Ida dan Rendy, kami banyak berbincang, mereka menikah 5 tahun yang lalu setelah mereka di wisuda, ketika mereka berumur 23 tahun, mereka meminta maaf karna tak mengundangku, dan memang bukan salah mereka, karna aku segera pergi dari Indonesia setelah menyelesaikan perkuliahanku, aku memilih untuk menyingkir ke negri orang lain setelah lulus saat itu. Tak lama aku di Singapure hanya 3 tahun, saat itu aku masih berumur 22 tahun. Aku pergi tanpa memberi kabar pada siapapun kecuali keluargaku dan kedua sahabat baikku Melisa dan Brenda.
Bukan salah Ida dan Rendy bila aku tak ada dalam daftar tamu pernikahan mereka, karna aku yang meminta Melisa dan Brenda untuk menyembunyikan keberadaanku pada siapapun. Aku pergi dengan kepahitan saat itu, aku pergi dengan luka saat itu, namun 3 tahun berlalu, aku tetap kembali dengan kepahitan, setidaknya tak bertambah parah dibandingkan dahulu.
Banyak berbincang dengan Ida dan Rendy akhirnya mereka pun pamit karna waktupun sudah senja, dan akupun mempersilahkan mereka. Akupun kembali ke bawah pohon itu, kembali bersandar, memejamkan mataku lagi. Mataku terbuka, aku dikagetkan oleh daun yang jatuh tepat diwajahku, awalnya ku kira anak kecil yang iseng sedang bermain, ternyata bukan, hanya sehelai daun yang tertiup angin dan jatuh mengenaiku, sejenak aku terdiam, larut dalam lamunanku sambil tetap memegang daun itu, dan lagi – lagi aku tersadar dari lamunanku karna suara petir yang sangat keras dan aku sangat takut akan petir sejak kecil. Aku menarik napas dalam – dalam dan melepaskannya, ingin bangkit dan beranjak pulang, namun rasanya lebih tentram disini, seketika mataku menatap ke seberang taman sana, aku tak dapat berkata apa – apa, air mata yang telah lama ku tahan akhirnya tumpah juga, aku tak mampu lagi menahan air mata itu, ya , aku menangis , sesosok pria yang sudah sangat lama tak ku jumpa, sesosok pria yang selalu mengusik pikiranku, sesosok pria yang membuatku pergi, membuatku takut, dan membuatku menyendiri, Kevin sesosok pria yang selalu ku rindukan dan aku tak tau sejak kapan ia disana, apakah ia memperhatikanku sejak tadi ataukah ia baru datang.
Ia masa laluku yang dulu hendak kujadikan masa depanku namun harus kulupakan karna terlalu banyak kesalahpahaman yang terjadi diantara kita, ia masa laluku yang sudah sangat lama ku kubur. Kini dia hadir, berdiri tegap di sebrang sana, menatapku. Aku diam , seluruh tubuhku terasa sanget lemah, aku kembali bersandar, tak mampu untuk berdiri.
Dia datang ! ya, dia datang, menujuku, menghampiriku. Tak tau apa yang harus kurasakan, aku tetap menangis, menumpahkan apa yang kutahan selama bertahun-tahun lamanya. Hujan pun turun , sangat lebat , disertai dengan petir yang begitu keras dan angin yang begitu kencang, aku menutup mataku dan memeluk kakiku , aku takut, aku tak tau lagi apa yang terjadi. Ada yang memelukku , aku membuka sedikit mataku, Kevin, Kevin memelukku, ia tahu persis aku kedinginan, ia tahu persis aku merasa takut, ia memelukku erat, bahkan sangat erat,aku diam, antara percaya dan tidak.
“aku mencarimu, jangan pergi lagi, mengapa harus pergi tanpa kabar apapun, aku merindukanmu” terasa begitu menampar ketika mendengar ia berkata demikian, aku memeluknya erat, “aku takkan pergi lagi, sungguh membuang waktuku untuk pergi dan berharap bisa melupakanmu” hanya itu yang bisa ku katakan saat itu. Mulai saat itu tidak ada lagi kepahitan dalam hidupku , terutama hidup kami. Kami pun memutuskan untuk menikah tahun depan dengan segala persiapan yang ada, dan kami hidup bahagia sejak saat itu, sampai akhirnya kami dipisahkan olehNya dan dipertemukan kembali diatas sana JJJ.