Welcome :)

WELCOME--- SELAMAT MEMBACA--- :)

best regrads :)

thank you udah ngebaca , dll lah...
jangan lupa balik lagi yah ! :) thx ^^

Selasa, 28 Juni 2011

Gift From the Past

semua orang sangat menggilai lomba tersebut..
tidak heran, karna apabila bisa menemukan harta karun tersebut, maka akan mendapatkan setengah dari harta karun tersebut..
banyak yang telah mencoba untuk mencari harta karun yang terkubur didalam tanah tersebut..
namun tidak satupun juga orang yang menemukannya..

pagi-pagi sekali Rina sudah bersiap-siap bergegas untuk mencari harta karun tersebut karna ia sangat membutuhkan sebagian dari jumlah harta karun tersebut..
ia sudah siap dengan sekopnya yang siap untuk menggali tanah..
ia segera pamit pada ayahnya dan segera menuju tempat yang diduga sebagai letak harta karun tersebut..


ia masuk kedalam semak-semak yang dipenuhi dengan rumput-rumput liar yang sangat tidak terawat, Rina tampak terkejut saat dia melihat seseorang yang sudah duluan menggali tanah tersebut..
orang tersebut adalah Deni, yaitu seorang laki-laki yang sangat ia kenal sekali...

laki- laki itu adalah suaminya yang mencampakannya setelah anak mereka meninggal... Sebenarnya Deni tidak mencampakkannya, hanya saja Deni stres karna merasa tidak berhasil menjaga anaknya yang di tambah lagi sikap Rina yang begituh angkuh akan kejadian tersebut....

"untuk apa kamu disini?? bukan kah hasil kerjamu sebagai seorang programmer cukup untuk memenuhi kebutuhanmu??" tanya Rina yang masih mengingat luka masa lalunya...

"memang cukup bagiku.. namun aku tertarik pada perlombaan ini.. tapi bukan karna harta.. atau apapun..." jawab Deni untuk menjelaskannya...
"maaf kalau begitu aku mau pulang..." Rina langsung pergi meninggalkan Deni tanpa banyak bicara lagi..
namun Deni mengikuti Rina sampai ke rumahnya.. Rina memang tidak menolak karna Deni memberikan alasan ingin bertemu dengan ayah Rina, Erik.. kalau demi ayahnya Rina tidak bisa menolak, apalagi mengingat keadaan ayahnya yang sedang lumpuh dan hanya mengandalkan kursi roda..
Deni mencoba untuk mengutarakan penyesalannya bahwa dulu ia pernah pergi meninggalkan Rina yang juga lagi sedih atas kepergian anak mereka.. Deni melakukan semua itu karna tidak tahan akan sikap Rina yang seakan-akan menganggap bahwa hanya dirinya yang merasa kehilangan anak, sedangkan Deni tidak.... padahal Deni sangat merasakan luka itu saat ia mengetahui bahwa anaknya harus meninggal..

sampai dirumah Rina , Deni sangat kaget dengan segalanya... dia kaget saat menyadari bahwa Rina sangat kurus sekarang , wajahnya sangat kusam dan sangat jauh berbeda dari yang dulu Deni kenal, dia tidak menyadari hal itu ketika bertemu di tempat perlombaan itu...
begituh pula saat dia melihat ayahnya, Erik harus duduk dikursi roda dengan kondisi badan yang lebih kurus dari pada dulu...
ternyata yang kaget bukan hanya Deni, namun Erik juga... dia sangat senang bahwa tau Denilah yang datang pada saat itu... sudah sangat lama ia tidak pernah melihat Erik lagi...
Deni dan Erik, ayahnya terlihat sangat akrab sekali...sedangkan Rina pergi ke dapur untuk menyiapkan makan untuk semuanya..
 

"Tinggal dimana kamu Deni...?" tanya Erik, ayahnya untuk memulai pembicaraan itu
"Saya tinggal di Jakarta... baru hari ini saya sampai di Bandung dan langsung mencari harta karun itu,, saya membaca mengenai harta karun itu di koran minggu lalu.. lalu saya memutuskan untuk datang ke Bandung..." jelas Deni pada ayahnya..
"lalu malam ini kamu akan tidur dimana??" tanya ayahnya khawatir..

"saya belum tahu karna kebetulan saya belum mencari tempat penginapan disini...."
"tinggal lah disini.. bagaimana pun ini adalah rumahmu juga..." jawab ayahnya dengan bijaksana..
 

tiba-tiba Rina muncul dari belakang sambil memegang piring yang berisi masakannya, dan Rina menolak dengan tegas kalau Deni menginap dirumahnya..
"Tidak!! aku tidak setuju dan tidak mau kalau kamu tinggal disini... ini bukanlah rumahmu lagi sejak kamu pergi meninggalkan aku 5 tahun yang lalu dan tidak memberikan kabar sama sekali..." 

ayahnya tetap mencoba untuk membela Deni.. " tapi ini tetap rumahnya... kalian bahkan sama sekali belum mengurus surat cerai dan tidak ada bukti hitam diatas putih yang menyatakan bahwa kalian sudah resmi bercerai.. jadi dia masih berhak tinggal disini... lagipula bukankah kita masih punya satu kamar tamu yang kosong?? jadi ayah rasa tidak masalah kalau dia mau tinggal disini..."

Karna Rina melihat ayahnya yang sedang sakit, akhirnya Ia pun membiarkan Deni untuk tinggal di rumah untuk beberapa saat. Hari demi hari delewatinya, walau ada rasa kecewa, karna Ia merasa Deni telah tidak perduli lagi terhadapnya...

Tanpa di ketahui oleh Rina, Deni terus mencari harta karun itu selagi ia tinggal di rumah ayahnya...
sebenarnya apa yang menjadi tujuan Deni mencari harta karun itu?
setiap hari Deni terus mencari harta karun itu... Dan hingga suatu saat Deni berhasil menemukannya, dan mendapatkan apa yang menjadi imbalannya... "aku akan menggunakan hasilku ini dengan sebaik mungkin" 
( Hati Deni berkata)...


Dan tibalah waktunya, yaitu dimana tanggal pernikahan mereka berdua...
"Sudah cukup lama kamu tinggal di sini, mungkin sudah waktunya untuk pergi dari tempat ini" kata Rina yang masih menyimpan amarah..
"hey Rina, biarkanlah Deni tinggal di tempat ini untuk beberapa waktu kedepan lagi, bukankah Deni telah menjelaskan semua, kenapa ia pergi" tanggap Erik..
"Sudah ayah, mungkin benar kata Rina... aku harus pergi dari tempat ini, aku telah merepotkan kalian" Deni menanggapi...
"Tidak sama sekali Deni, kami tak merasa direpotkan melalui kehadiranmu di tempat ini, justru kami senang kamu sudah kembali" Jawab Erik dengan tersendat-sendat...
"Tidak ayah, walau begituh dia tetap jahat terhadap keluarga kita" berontak Rina...
"Ayah... Bolehkah aku berbicara dengan Rina sebentar?" minta Deni terhadap ayahnya....


ayahnya pun keluar dari ruangan itu... dan kini tinggal Deni dan Rina....
"Rina, aku tahu aku salah, waktu itu aku sangat terpukul dengan kepergian anak kita... aku minta maaf atas hal bodoh yang pernah aku lakukan, aku salah telah meninggalkanmu" permohonan ampun Deni...
"Lalu, apakah melalui permintaan maafmu, semua dapat terulang kembali?" Jawab Rina...
"Maafkan aku, akan kejadian itu... sekarang aku sadar akan hal itu" Deni mengutarakan kembali permintaan maafnya...
"Rina... ingatkah kau, mengenai janji yang kita buat sebelum kita menikah?" tanya Deni terhadap Rina yang sedang menundukkan kepalanya...
Waktu itu adalah saat dimana Deni dan Rina membuat sebuah janji mengenai suatu hal, janji itu berisi bahwa diantara mereka apapun yang terjadi adalah kehendak Tuhan dan tak boleh ada di antara mereka yang tidak mensyukuri apa yang terjadi dan Deni pun berjanji bahwa dia akan memberikan sebuah benda yang sangat diidamkan Rina dari dulu yaitu sebuah mutiara yang akan menjadi saksi cinta mereka berdua...
kini Deni dapat mewujudkan hal itu terhadap Rina, dia memberikan sebuah mutiara kepada Rina dari hasil perlombaannya itu... 

dan Rinapun sekarang mengerti dan memahami mengenai janji yang mereka buat....
kini Deni dan Rina membangun hubungan yang baru melalui janji mereka bersama... Mereka menjadi keluarga yang penuh rasa bersyukur... walau ayah mereka, Erik telah meninggal...




________________________ENDING___________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar